Introduction
Kalian tentu pernah bermain di pagi hari. Entah bermain sepak bola, bulutangkis atau hanya sekedar jogging. Pagi hari juga waktu yang tepat untuk mandi matahari sekedar untuk membantu pembentukan Vitamin D dalam tubuh. Tentu saja, beberapa pekerjaan juga lebih mudah dikerjakan pada waktu pagi dibandingkan siang hari. Seperti menyapu taman atau memangkas pohon. Lalu pernahkah terpikir bahwa mengapa sinar matahari pada pagi hari terasa hangat? Bandingkanlah ketika kita menyapu taman atau memangkas pohon saat siang hari. Tentu saja berbeda bukan? Bagaimana mungkin cahaya matahari di siang hari terasa lebih panas daripada di pagi hari? Lalu, bandingkanlah ketika menyapu taman pada sore hari dibandingkan siang hari. Manakah yang lebih ringan?
PAGI SIANG dan SORE
Ketika pagi hari, cahaya matahari terasa begitu hangat. Di saat ini, kita akan nyaman melakukan berbagai aktivitas karena tubuh kita tidak menerima panas secara berlebihan. Lalu, ketika hari berubah menjadi siang cahaya matahari yang tadinya hangat perlahan-lahan mulai memanas. Sampai mencapai puncak sekitar pukul dua siang. setelah itu suhunya berangsur-angsur turun hingga kembali menjadi hangat. Apa yang sebenarnya terjadi? apa yang membuat suhu antara pagi dengan siang atau siang dengan sore berbeda? jawabannya akan dijelaskan sebagai berikut.
Sedikit nostalgia sewaktu kecil, Dulu saya (penulis) berfikir bahwa perbedaan suhu terjadi akibat perbedaan jarak antara tempat manusia dan matahari. Walaupun jarak bumi-matahari relatif tetap, namun letak manusia selalu berubah terhadap matahari karena bumi mengalami gerak rotasi.
Sedikit konyol bukan? hahaha.....
Tapi itu ternyata tidak akurat. Ada alasan lain mengapa suhu di pagi hari lebih "dingin" dibandingkan suhu di siang hari. Kuncinya adalah pada luas permukaan. Apabila sebuah energi dalam jumlah yang sama didistribusikan pada luasan yang berbeda apa yang terjadi? Tentu saja energi akan lebih terasa pada luasan yang kecil. Pernah menggunakan kaca pembesar untuk membakar sesuatu? Yup. itulah salah satu contohnya. ketika debuah energi matahari terdistribusi pada luasan tertentu, nornalnya tidak akan bisa membakar kertas/daun. Ketika luasan yang terpancar sinar "dipersempit" menggunakan kaca pembesar, maka energi matahari tersebut dapat membakar daun/kertas. Jumlah energi yang sama, tetapi luasannya berbeda. Maka, energi yang diterima tiap satuan luas juga akan berbeda.
Adakah cara membuktikan jika luasan yang menerima cahaya matahari antara siang dan pagi berbeda? tentu saja ada. Perhatikan gambar berikut.
Pagi/Sore |
Siang |
Dari gambar tersebut, sudah cukup terlihat bahwa luasan yang terkena sinar matahari berbeda. Pada pagi dan sore hari, sinar matahari datang miring dari timur (pagi) dan barat (sore) sehingga luasan yang terkena sinar matahari akan lebih luas daripada sinar yang datang tegak lurus dari atas.
Bagaimana, Sudah cukup jelas kan?