Introduction
Kita mulai dari sebuah pernyataan mainstream dimana orang percaya bahwa bumi itu bulat. Apakah bumi benar-benar bulat seperti yang dikatakan orang-orang? Jika melihat sebuah lapangan sepak bola, maka kita akan mendapati lapangan tersebut lebih terlihat datar daripada melengkung. Padahal secara teori orang-orang mengatakan bahwa bumi itu bulat. Lalu bagaimana membuktikannya? Pertanyaan kedua yang sering muncul adalah ketika kita berbicara bahwa bumi melakukan rotasi untuk menjelaskan peristiwa siang dan malam. Pernahkan terlintas di pikiran kita apabila bumi berotasi, maka pesawat tidak perlu pergi kemanapun. Cukup terbang di tempat dan rotasi bumi yang akan membawa pesawat tersebut ke tujuan. Atau ketika bermain sepakbola. Tim yang memiliki gawang di barat akan kesulitan menendang bola karena arah bola searah dengan rotasi bumi. Sebaliknya tim yang memiliki gawang di timur akan keenakan karena hanya dengan tendangan pelan bisa menjadi kuat karena dibantu rotasi bumi. Tetapi, itu semua tidak terjadi. Lalu apakah bumi sebenarnya diam?
Lalu, Sebenarnya Apa yang Terjadi?
Kebudayaan kuno mempercayai bahwa bumi itu datar. Hal ini dipercayai baik kebudayaan Babylonia kuno hingga Mesir dan Mesopotamia. Mereka mempercayai bahwa bumi itu datar dan diujung dunia dikelilingi samudera. Kemudian menurut catatan sejarah, dimulai dari Aristoteles yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Argumennya cukup sederhana yaitu pada proses gerhana bulan, bayangan bumi yang ada di bulan berbentuk lengkung, tidak berbentuk datar. Pada era modern, tidak sesulit dahulu. Potret bumi dapat dilihat melalui satelit. Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan bahwa bumi berbentuk bulat walaupun sebenarnya tidak benar-benar bulat. Bagaimana Ferdinand Magellhaens mengelilingi dunia? Jikalau bumi tidak bulat, kapal yang ditumpanginya tidak akan kembali ke Spanyol.
Sumber Gambar |
Fenomena yang paling mudah ditemui untuk hal ini adalah ketika berada di pelabuhan. Kapal bergerak menjauh. Tidak hanya semakin kecil, tetapi juga seakan-akan tenggelam. Bagaimana itu terjadi? Fenomena seperti akan tenggelam itu menunjukkan bahwa bumi itu bulat. Jikalau saja bumi tidak bulat, maka efek tenggelam itu tidak akan ada.
Pertanyaan selanjutnya, apakah bumi berotasi?
Di era sekarang rotasi bumi digunakan sebagai dasar terjadinya peristiwa siang dan malam. Pandangan Heliosentris mengatakan matahari sebagai pusat tata surya dan bumi sebagai planet yang bergerak mengelilingi matahari. Sedikit berkaitan dengan penjelasan di awal tadi, ada dua kemungkinan penyebab terjadinya peristiwa siang dan malam.
1. Matahari berevolusi mengelilingi bumi seperti pandangan Geosentris
2. Bumi berotasi dan berevolusi seperti pada pandangan Heliosentris
Beberapa fenomena yang menarik untuk dibahas ketika berbicara mengenai bumi pusat tata surya. (pusat disini diartikan sebagai titik tengah/acuan dari pergerakan benda langit di tatasurya.)
- Mengapa jika bumi berotasi pesawat harus terbang menuju lokasi tujuan? bukankah dengan dengan terbang ditempat saja sudah cukup. Membiarkan rotasi bumi yang membawa hingga ke tujuan?
- Jika bumi berotasi, maka pertandingan sepakbola yang dilakukan selama ini tidak akan pernah adil karena tim yang memiliki gawang di sebelah barat kesulitan menendang bola karena arah gerak bola yang ditendang searah dengan arah rotasi bumi.?
-Jika bumi berotasi, maka kita akan terlempar dari bumi karena kecepatan gerak bumi sekitar 1669,97 km/jam.?
Akan tetapi, kedua hal itu tidak terjadi. Realita yang ada adalah pesawat tidak bisa hanya melayang di tempat untuk sampai tempat tujuan. Sepakbola saat ini terus berlangsung tanpa adanya keuntungan atau kerugian semacam itu dan kita masih berpijak di bumi sampai dengan sekarang.
Dari pandangan tersebut, kita beralih ke pandangan yang lain. Tentu saja melalui sudut pandang Teori Heliosentris. Terjadinya peristiwa siang dan malam karena bumi yang berotasi. Rotasi bumi bergerak dari barat ke timur sehingga seakan-akan matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Menciptakan semacam ilusi bahwa matahari bergerak megelilingi bumi. Hal ini seperti ketika kita menaruh bola di samping lampu (horizontal) lalu, kita menandai bola tersebut dengan sebuah titik di permukaan bola. Kemudian, bola tersebut diputar dengan sumbu putar vertikal. Apakah titik tersebut selalu terkena sinar lampu? ternyata tidak. Peristiwa itulah yang menyebabkan siang dan malam.
Oke...
Pada intinya, ada dua teori yairu geosentris dan heliosentris. Ilmu pengetahuan modern pada umumnya condong ke arah heliosentris. Walaupun terlihat sederhana, perkembangan teori heliosentris memiliki sejarah yang cukup kelam.
Nah sekarang, bagaimana teori heliosentris menjawab tiga pertanyaan yang menarik tersebut?. Jawabannya cukup sederhana yaitu dengan Hukum I Newton tentang Inersia. Sebuah benda yang awalnya bergerak (beraturan), akan selalu bergerak. Sedangkan benda yang tadinya diam akan selalu diam kecuali ada gaya luar yang mengubahnya. Dengan kata lain, benda secara natural ingin tetap dalam kondisi stabil. Benda bergerak ingin tetap bergerak, dan benda diam ingin tetap diam. Apa buktinya? perhatikanlah sebuah batu. barangkali satu sampai lima menit. (kalau kurang puas, satu sampai lima hari juga tak apa-apa, asal betah). Usahakan pengaruh luar tidak mengenai batu itu. pertanyaannya, apakah batu itu bergerak? Jika dilakukan dengan benar, seharusnya tidak. Kedua, ketika kita menjungkirbalikkan sepeda kemudian pedal tersebut diputar. Setelah diputar, pedal sepeda dilepaskan. Apakah roda langsung berhenti? tentu saja tidak. Padahal seharusnya gaya yang dikerjakan padanya sudah tidak ada. Mengapa roda tidak langsung berhenti ketika pemberian gaya dihentikan? karena benda berusaha mempertahankan kondisinya. Jika dikejar toh akhirnya diam. maka diamnya roda diakibatkan oleh gaya lain yang arahya berlawanan dengan arah gerak benda yaitu gaya gesekan. Entah gaya gesekan dengan udara, maupun di poros rodanya itu sendiri. Jika anda pernah punya jam bandul tua, maka bisa dilihat mengapa bandul terus bergerak. Berbeda dengan roda sepeda yang terkena gaya gesek udara, pada jam bandul terdapat tabung yang hampir vakum sehingga mengurangi gaya gesekan dengan udara.
Bagian kedua yang harus dipahami adalah sistem gerak. Benda yang ada pada satu sistem gerak akan bergerak bersama. Seperti mengendarai sebuah mobil secara teori, kita bergerak ke tempat tujuan. Tetapi, kenyataannya kita cuma duduk di dalam mobil.
Hukum-hukum yang berlaku pada benda diam, berlaku juga pada benda yang bergerak beraturan. Mudahnya benda yang bergerak beraturan dianggap benda diam.? kok bisa? bayangkan saja seperti ini. Ketika mobil diam, ada seekor lalat didalamnya. lalat tersebut terbang kesana kemari tidak bermasalah kan? sekarang mobil tersebut bergerak beraturan dengan kecepatan 80 km/jam. Lalat tersebut masih bergerak kesana kemari tanpa hambatan. Pertanyaannya? apakah kecepatan terbang lalat lebih dari 80 km/jam? Tentu saja tidak. Lalu bayangkan mobil tersebut direm mendadak. Mungkin lalat akan menempel di kaca depan. Tidak hanya lalat, bahkan pengendaranya juga. Hal tersebut terjadi karena percepatannya tidak nol (diam/bergerak beraturan). Karena benda selalu berusaha mempertahankan kondisi awalnya (bergerak beraturan) maka benda (lalat/pengendara) akan bergerak kedepan.
Uraian tersebut akan menjawab tiga pertanyaan diatas.
1. Mengapa jika bumi berotasi pesawat harus terbang menuju lokasi tujuan? bukankah dengan dengan terbang ditempat saja sudah cukup. Membiarkan rotasi bumi yang membawa hingga ke tujuan?
Karena pesawat dan bumi ada dalam satu sistem gerak. Kejadiannya mirip seperti ini. Ketika naik mobil dengan kecepatan konstan (Gerak beraturan), Misalnya mobil melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Jika tidak ada mobil kereta atau kendaraan lain seperti kereta juga boleh. Asalkan kecepatannya relatif konstan. Cobalah untuk melemparkan sesuatu keatas. Entah pulpen, atau sesuatu lainnya yang seukuran genggaman tangan. Usahakan jangan sampai menyentuh langit-langit kendaraan. Peristiwa yang terjadi adalah benda jatuh kembali ke tangan. Jika teori geosentris benar, tentu saja benda akan jatuh kebelakang dan tidak kembali ke tangan (walaupun dalam satu sistem gerak). Tetapi hal tersebut tidak terjadi.
Hal yang sama terjadi pada pesawat dan bumi. Pesawat dan bumi dalam satu sistem gerak. Jika dianalogikan, pesawat yang terbang keatas (lurus vertikal) ketika turun juga akan berada di tempat yang sama seperti benda di dalam mobil tadi.
2. Jika bumi berotasi, maka pertandingan sepakbola yang dilakukan selama ini tidak akan pernah adil karena tim yang memiliki gawang di sebelah barat kesulitan menendang bola karena arah gerak bola yang ditendang searah dengan arah rotasi bumi.?
Jawabannya sama persis dengan pertayaan pertama. Bumi, gawang dan bola berada dalam satu sistem gerak yang sama sehingga keuntungan tidak akan didapatkan tim sepakbola yang mempunyai gawang di sebelah timur.
3. Jika bumi berotasi, maka kita akan terlempar dari bumi karena kecepatan gerak bumi sekitar 1669,97 km/jam.?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hukum yang terjadi pada benda bergerak beraturan sama dengan benda yang diam. Mungkin ini bisa dicoba. ketika naik kereta api, taruhlah air mineral berbotol bening di tempat yang stabil (tidak mudah jatuh). Lalu perhatikan gerakan air ketika kereta api melaju kencang dengan kecepatan yang relatif konstan dan lintasan yang telatif datar. Apakah air membentuk seperti ombak atau mengumpul di satu sisi karena kecepatan kereta api yang tinggi?
Tetapi, tunggu sebentar....
Kebanyakan orang salah mempresepsikan hal ini.
Bumi memang bergerak dengan "kecepatan linier" 1669,97 km/jam. Lalu kemudian orang-orang mengatakan bahwa perputaran itu sangatlah cepat.
Oke, cepat atau lambat itu memang relatif.
Tergantung dibandingkan dengan apa dan tergantung pada siapa kita bertanya.
Yang perlu digarisbawahi adalah kecepatan sudut dari bumi. Bumi memang memiliki kecepatan linier yang besar, tetapi juga disertai dengan keliling yang besar pula. Kita ambil saja bagian ekuator/khatulistiwa yaitu sekitar 40075,017 km dengan jari-jari bumi di equator sekitar 6378,1 km. maka, kecepatan sudutnya hanya sekitar 0,262 rad/jam.
Jika masih bingung, coba pelajari bagian "kecepatan linier" dan "kecepatan angular" dalam gerak melingkar. Atau kalau mau sekedar buat baca-baca, bisa masuk link berikut ini
Sekian penjelasn mengenai tema : "Apakah Bumi Berotasi?"
Terima Kasih..
Pada intinya, ada dua teori yairu geosentris dan heliosentris. Ilmu pengetahuan modern pada umumnya condong ke arah heliosentris. Walaupun terlihat sederhana, perkembangan teori heliosentris memiliki sejarah yang cukup kelam.
Nah sekarang, bagaimana teori heliosentris menjawab tiga pertanyaan yang menarik tersebut?. Jawabannya cukup sederhana yaitu dengan Hukum I Newton tentang Inersia. Sebuah benda yang awalnya bergerak (beraturan), akan selalu bergerak. Sedangkan benda yang tadinya diam akan selalu diam kecuali ada gaya luar yang mengubahnya. Dengan kata lain, benda secara natural ingin tetap dalam kondisi stabil. Benda bergerak ingin tetap bergerak, dan benda diam ingin tetap diam. Apa buktinya? perhatikanlah sebuah batu. barangkali satu sampai lima menit. (kalau kurang puas, satu sampai lima hari juga tak apa-apa, asal betah). Usahakan pengaruh luar tidak mengenai batu itu. pertanyaannya, apakah batu itu bergerak? Jika dilakukan dengan benar, seharusnya tidak. Kedua, ketika kita menjungkirbalikkan sepeda kemudian pedal tersebut diputar. Setelah diputar, pedal sepeda dilepaskan. Apakah roda langsung berhenti? tentu saja tidak. Padahal seharusnya gaya yang dikerjakan padanya sudah tidak ada. Mengapa roda tidak langsung berhenti ketika pemberian gaya dihentikan? karena benda berusaha mempertahankan kondisinya. Jika dikejar toh akhirnya diam. maka diamnya roda diakibatkan oleh gaya lain yang arahya berlawanan dengan arah gerak benda yaitu gaya gesekan. Entah gaya gesekan dengan udara, maupun di poros rodanya itu sendiri. Jika anda pernah punya jam bandul tua, maka bisa dilihat mengapa bandul terus bergerak. Berbeda dengan roda sepeda yang terkena gaya gesek udara, pada jam bandul terdapat tabung yang hampir vakum sehingga mengurangi gaya gesekan dengan udara.
Bagian kedua yang harus dipahami adalah sistem gerak. Benda yang ada pada satu sistem gerak akan bergerak bersama. Seperti mengendarai sebuah mobil secara teori, kita bergerak ke tempat tujuan. Tetapi, kenyataannya kita cuma duduk di dalam mobil.
Hukum-hukum yang berlaku pada benda diam, berlaku juga pada benda yang bergerak beraturan. Mudahnya benda yang bergerak beraturan dianggap benda diam.? kok bisa? bayangkan saja seperti ini. Ketika mobil diam, ada seekor lalat didalamnya. lalat tersebut terbang kesana kemari tidak bermasalah kan? sekarang mobil tersebut bergerak beraturan dengan kecepatan 80 km/jam. Lalat tersebut masih bergerak kesana kemari tanpa hambatan. Pertanyaannya? apakah kecepatan terbang lalat lebih dari 80 km/jam? Tentu saja tidak. Lalu bayangkan mobil tersebut direm mendadak. Mungkin lalat akan menempel di kaca depan. Tidak hanya lalat, bahkan pengendaranya juga. Hal tersebut terjadi karena percepatannya tidak nol (diam/bergerak beraturan). Karena benda selalu berusaha mempertahankan kondisi awalnya (bergerak beraturan) maka benda (lalat/pengendara) akan bergerak kedepan.
Uraian tersebut akan menjawab tiga pertanyaan diatas.
1. Mengapa jika bumi berotasi pesawat harus terbang menuju lokasi tujuan? bukankah dengan dengan terbang ditempat saja sudah cukup. Membiarkan rotasi bumi yang membawa hingga ke tujuan?
Karena pesawat dan bumi ada dalam satu sistem gerak. Kejadiannya mirip seperti ini. Ketika naik mobil dengan kecepatan konstan (Gerak beraturan), Misalnya mobil melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Jika tidak ada mobil kereta atau kendaraan lain seperti kereta juga boleh. Asalkan kecepatannya relatif konstan. Cobalah untuk melemparkan sesuatu keatas. Entah pulpen, atau sesuatu lainnya yang seukuran genggaman tangan. Usahakan jangan sampai menyentuh langit-langit kendaraan. Peristiwa yang terjadi adalah benda jatuh kembali ke tangan. Jika teori geosentris benar, tentu saja benda akan jatuh kebelakang dan tidak kembali ke tangan (walaupun dalam satu sistem gerak). Tetapi hal tersebut tidak terjadi.
Hal yang sama terjadi pada pesawat dan bumi. Pesawat dan bumi dalam satu sistem gerak. Jika dianalogikan, pesawat yang terbang keatas (lurus vertikal) ketika turun juga akan berada di tempat yang sama seperti benda di dalam mobil tadi.
2. Jika bumi berotasi, maka pertandingan sepakbola yang dilakukan selama ini tidak akan pernah adil karena tim yang memiliki gawang di sebelah barat kesulitan menendang bola karena arah gerak bola yang ditendang searah dengan arah rotasi bumi.?
Jawabannya sama persis dengan pertayaan pertama. Bumi, gawang dan bola berada dalam satu sistem gerak yang sama sehingga keuntungan tidak akan didapatkan tim sepakbola yang mempunyai gawang di sebelah timur.
3. Jika bumi berotasi, maka kita akan terlempar dari bumi karena kecepatan gerak bumi sekitar 1669,97 km/jam.?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hukum yang terjadi pada benda bergerak beraturan sama dengan benda yang diam. Mungkin ini bisa dicoba. ketika naik kereta api, taruhlah air mineral berbotol bening di tempat yang stabil (tidak mudah jatuh). Lalu perhatikan gerakan air ketika kereta api melaju kencang dengan kecepatan yang relatif konstan dan lintasan yang telatif datar. Apakah air membentuk seperti ombak atau mengumpul di satu sisi karena kecepatan kereta api yang tinggi?
Tetapi, tunggu sebentar....
Kebanyakan orang salah mempresepsikan hal ini.
Bumi memang bergerak dengan "kecepatan linier" 1669,97 km/jam. Lalu kemudian orang-orang mengatakan bahwa perputaran itu sangatlah cepat.
Oke, cepat atau lambat itu memang relatif.
Tergantung dibandingkan dengan apa dan tergantung pada siapa kita bertanya.
Yang perlu digarisbawahi adalah kecepatan sudut dari bumi. Bumi memang memiliki kecepatan linier yang besar, tetapi juga disertai dengan keliling yang besar pula. Kita ambil saja bagian ekuator/khatulistiwa yaitu sekitar 40075,017 km dengan jari-jari bumi di equator sekitar 6378,1 km. maka, kecepatan sudutnya hanya sekitar 0,262 rad/jam.
Jika radian dikonversikan dalam satuan "derajat/jam" maka kecepatan sudut bumi menjadi sekitar 15 derajad /jam. Dengan kata lain, diperlukan waktu sekitar 24 jam bagi bumi untuk berputar sekali putaran (360 derajat)
Terlalu sulit dipahami?
Oke....
Kita analogikan dengan bola basket. Kecepatan bumi yang 1669,97 km/ jam bukan berarti untuk menganalogikannya kita harus memutar bola basket itu dengan kecepatan linier 1669,97 km/ jam. Analogi yang benar, untuk menggambarkan rotasi bumi dengan bola basket adalah, bola basket harus berputar dengan waktu 24 jam untuk satu kali putarannya.
Bagaimana?
Apakah itu masih bisa dikatakan cepat?
Sekian penjelasn mengenai tema : "Apakah Bumi Berotasi?"
Terima Kasih..