Hello Guys...!!
Sudah lama saya tidak menulis di blog.
Oke...
Kali ini ini, saya akan membahas sbuah fenomena yang aneh dan mencoba menjelaskannya menggunakan fakta yang telah ada..
Let's Go...
Introduction.
Barangkali kalian pernah mengamati siklus bulan dalam waktu sembarang. Kadang bulan terlihat di langit, kadang juga tidak. Jika tidak ada aral melintang, teman-teman bisa mengamati siklus bulan itu sendiri dengan mata telanjang. Tentu saja dengan catatan langit sedang cerah. Jika sudah pernah mengamati, pernahkah terlintas mengapa saat purnama tidak selalu terjadi gerhana? Jika belum juga tidak apa-apa. Tetapi jika sudah maka itu tandanya pemikiran kalian sudah satu langkah lebih maju. Tetapi dengan catatan, pertanyaan yang terbesit itu membuat kalian mencari tahu kebenarannya. Bukan malah merasa sok kritis kemudian menciptakan aliran baru teori konspirasi hehe... Itu sih namanya kemunduran. Nah sekarang, apa yang membuat fenomena itu terjadi?
Orbit Bumi dan Bulan
Sebelum kita membahas pertanyaan pokok, alangkah lebih baik jika kita membahas terlebih dahulu tentang orbit bumi dan bulan. Bumi bergerak mengelilingi matahari dan bulan mengelilingi bumi. Itu adalah ilmu dasar yang didapatkan saat jejang sekolah dasar atau sekolah menengah. Tetapi tidak berhenti sampai disitu. Jika eksporasi informasi dilakukan lebih jauh, maka sebenarnya ada fakta lain yang kemungkinan sudah disampaikan tetapi karena pola pikirnya belum sampai maka informasi itu hilang begitu saja.
1. Orbit bumi tidak berbentuk bulat sempurna, tetapi sedikit oval
2. Matahari tidak berapa tepat di tengah orbit bumi melainkan berada di salah satu titik apinya (fokusnya)
3. Orbit bulan memiliki kemiringan terhadap orbit bumi.
Hanya itu? masih ada banyak.
Setiap fakta-fakta itu akan memberikan akibat.
Misalnya, adanya gerhana matahari cincin atau total. Salah satu faktornya adalah akibat matahari yang tidak berada di pusat orbit bumi sehingga ada saat dimana posisi matahari dekat dengan bumi (Perihelion), dan ada saat dimana posisi matahari jauh dari bumi (Aphelion).
Lalu, apa akibat dari orbit bulan yang miring terhadap orbit bumi? itulah yang akan kita bahas.
Peristiwa Gerhana Bulan
Sekarang kita akan membahas mengenai gerhana bulan. Bukan fenomena apa yang terjadi pada gerhana bulan, melainkan mengapa gerhana bulan itu bisa terjadi.
Gerhana bulan terjadi karena bulan tertutup oleh bayangan bumi. Jika demkian, maka gerhana seharusnya terjadi setiap bulan bukan? ketika purnama tiba, seharusnya juga disertai gerhana bulan.
Perhatikan Gambar Berikut
Adanya kemiringan orbit bulan terhadap orbit bumi menyebabkan posisi bulan, bumi dan matahari tidak selalu segaris pada saat bulan purnama. Ada saat dimana orbit bulan tidak menyentuh/melewati umbra bumi, ada saat dimana orbit bulan menyentuh umbra bumi. Pada saat orbit bulan menyentuh umbra bumi, maka akan terjadi gerhana saat purnama, sedangkan saat orbit bulan tidak melewati/menyentuh umbra bumi, maka tidak akan terjadi gerhana.
Simpel kan? hehe...
Tetapi, sebentar...
Sepertinya masih ada yang salah paham.
Sebenarnya, akan lebih mudah dengan alat peraga/video.
Silahkan cari di situs-situs lain.
Pasti ada.
Tetapi, kalau memang sedang nggak mood mencari, mungkin penjelasan berikutnya bisa membuat munculnya seberkas cahaya di dalam labirin otak.
Sekali lagi, itu cuma kemungkinan.
Walaupun saya harap tidak karena itu artinya ada lubang di tengkorak anda.
Dari sini, saya cuma bisa bilang, semoga ini membantu.
Oke, Next...
Sebelumnya, kita kumpulkan fakta-fakta yang diperlukan.
Fakta 1 : Bumi bergerak mengelilingi matahari
Fakta 2 : Bulan bergerak mengelilingi bumi
Fakta 3 : Orbit bulan terhadap bumi, miring terhadap orbit bumi terhadap matahari.
Biasanya sih, sulit memahami fakta ketiga karena memang jarang dibahas mendetail.
Kita akan analogikan dengan dua keping CD (Compact Disk)
Mengapa saya gunakan CD?
Ya...., karena kebetulan aja barang itu ada di dekat saya ketika menulis artikel ini.
Lanjut...
Anggap saja yang besar adalah orbit bumi mengelilingi matahari, kemudian CD yang kecil adalah orbit bulan mengelilingi bumi.
Sebelumnya, kita harus sepakati dulu beberapa hal agar kita punya kesamaan presepsi.
Kita kesampingkan dahulu masalah ukuran.
Mudahnya, saya akan menggambarkan revolusi bumi dan bulan. Bagian yang cukup penting disini, orbit bumi berada di luar CD ukuran besar. Mengapa? Karena saya tidak ingin menggunting CD yang kecil.
Eh?
Serius... Ini serius lho.
Nah, kebanyakan orang berpikir seperti ini.
Gambar A (Pemandangan dari samping) |
Gambar B (Pemandangan dari samping, tetapi agak sedikit keatas) |
Gambar C (Pemandangan dari samping) |
Gambar D (Pemandangan dari samping, tetapi agak sedikit keatas) |
Dan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Bumi bergerak mengeilingi matahari dan bulan bergeraak mengelilingi bumi dengan orbit yang sedikit miring terhadap orbit bumi.
Begitulah kira-kira gambaran orbit bumi dan orbit bulan....
Lalu, apa hubungannya dengan gerhana? Tentu saja ada.
Sekarang, kita bedah satu-per-satu gambar diatas.
Gambar E |
Pada fase ini, tidak akan terjadi gerhana. Mengapa? Karena, ketika bulan berada "dibelakang" bumi, dia tak melewati daerah umbra bumi.
Gambar F |
Hal yang sama terjadi pada posisi di gambar G
Gambar G |
Gambar H |
Lalu, pada posisi bagaimana yang memenuhi syarat terjadinya gerhana?
Tentu saja saat matahari, bumi dan bulan dalam keadaan segaris.
Gambar I |
Gambar J |
Pada posisi gambar I dan gambar J, keduanya memungkinkan. Jika kira rubah sudut pandang dari gambar I menjadi gambar K, (Catatan, gambar I dan gambar K menggambarkan posisi yang sama, hanya saja sudut pengambilan gambarnya berbeda) maka dapat terlihat bahwa gerhana akan muncul pada posisi itu.
Gambar K |
Gambar L |
Nah, dengan ini seharusnya tidak ada masalah lagi. Pada gambar L, sangat jelas bahwa ketika bulan berada tepat "dibelakang" bumi, bulan melewati umbra bumi. Dengan demikian, terjadilah peristiwa gerhana bulan.
Oke, pembicaraan ini sudah mendekati akhir.
Seperti yang dikatakan di awal
Saya hanya bisa mengucapkan :
Semoga ini membantu.
Terima Kasih...